One Direction yang tidak lagi satu arah

SEJARAH ONE DIRECTION DARI AWAL KARIR HINGGA AKHIR


Niall Horan, Louis Tomlinson, Liam Payne, Harry Styles, Zayn Malik adalah lima jebolan ajang pencarian The X Factor: United Kingdom. Penyatuan mereka ke dalam satu grup, One Direction berbuah kesuksesan besar. Mereka menjadi satu-satunya boyband Inggris pertama yang album perdananya langsung bertengger di puncak Billboard. Sesuatu yang tak diperoleh The Beatles, pendahulu mereka dari tanah air yang sama.
Neil McCormick, kritikus musik dari The Daily Telegraph, menyebut keunggulan grup ini adalah karena kemampuan vokal anggotanya yang merata. Tentu selain tampang kece, dan umur belia. Menurutnya, One Direction benar-benar bisa menyanyi. Tidak seperti boyband-boyband pendahulunya yang selalu punya satu personel kaku—tapi tampan—yang kerjanya “Cuma goyang kepala atau memutar badan untuk menutupi ketidakmampuan mereka untuk mengeok di nada yang tepat," tulis McCormick. Ia terang-terangan menyindir kebiasaan boyband merekrut orang yang kemampuan bernyanyinya tak baik tapi “dipajang" karena punya tampang. Misalnya, “Jason dalam Take That, Shane di Boyzone, Nicky di Westlife." McCormick frontal menyebut nama.
Ia yakin kalau kemampuan vokal yang baik adalah magnet tersendiri dari One Direction yang masuk dalam manajemen Simon Cowell, bos X Factor yang terkenal sebagai pencari bakat paling getol itu. Tapi faktor lebih besar yang membuat One Direction bisa menembus pasar Amerika Serikat (AS), menurut McCormick, adalah kekosongan karakter yang dialami musik negeri adidaya itu. Pop Amerika yang tergila-gila pada maskulinitas, testosteron, dan ke-macho-an artis pop prianya, rupanya punya celah pasar buat cowok-cowok muda flamboyan seperti Justin Bieber, yang berasal dari Kanada.
“Maka, apa yang lebih menarik dari satu bocah kenes? Pastinya, lima bocah kenes lain," tulis McCormick, menggambarkan ketenaran Bieber dan One Direction di pasar musik AS.
Tapi, bak semua grup musik yang pernah ada di dunia ini, One Direction tercipta untuk bubar sendiri pada waktunya. Pertanyaan menarik untuk dijawab adalah, sampai kapan boyband paling mahal di dunia ini bisa bertahan?
Orang-orang berhenti menebak sejak 25 Maret lalu, saat Zayn Malik mengumumkan keluar dari band itu. Di bulan yang sama, One Direction juga mengumumkan akan vakum sampai waktu yang tak ditentukan, selepas Made in The AM, album kelima dirilis. Akhirnya, setahun kemudian, tepat 26 Januari 2016, setelah merilis video musik keempat sekaligus terakhir dari album itu, berjudul History, One Direction resmi hiatus.

Cemerlang Saat Satu Arah, Benderang Usai Berpisah


Meski tak membuat lagu, tak manggung, dan muncul lagi di televisi sebagai sebuah grup musik, One Direction tetap bikin sejarah baru. Menurut Forbes, mereka adalah selebriti paling besar pendapatannya setanah Eropa selama 2016 lalu, bahkan di saat mereka sedang hiatus. Bukan cuma itu, mereka juga pesohor paling murah rejeki nomor dua di dunia setelah Taylor Swift. Total pendapatannya mencapai $110 juta, mengalahkan semua band di dunia ini, bahkan mereka yang masih aktif mengeluarkan album atau pindah-pindah panggung setiap hari. Hal ini  membuat nama One Direction jadi legenda tersendiri di ranah musik.
Pertanyaan menarik lainnya yang belum terjawab adalah masa depan One Direction ke depannya. Lima tahun untuk sebuah boyband bisa dibilang waktu bersama yang cukup sebentar, bila dibandingkan dengan mega-boyband serupa macam N Sync, Backstreet Boy, dan Westlife yang kariernya lebih lama dari itu. Tapi secara pundi-pundi, One Direction membuktikan bahwa mereka adalah yang paling unggul di kelasnya.
Namun, apakah sejarah One Direction berhenti di sana?
Jawabannya bisa saja tidak, sebab meski batas waktu hiatusnya masih tak jelas, beberapa member One Direction masih menjanjikan kalau boyband ini belum mengembuskan napas terakhir.
“Kami akan kembali. Konyol sekali kalau tidak… Sangat konyol," kata Niall Horran pada Sunday People, November lalu. Liam Payne bahkan menjawab, “Aku [emoji 100 persen] yakin kami bakal kembali," pada 17 Desember lalu di Twitter-nya, saat seorang penggemar bertanya akankah band itu berakhir.
Tapi, sampai mereka kembali bergabung dalam bawah naungan nama besar One Direction—atau malah cuma bikin sekali lagi konser reuni untuk kemudian benar-benar bubar—2017 akan jadi tahun pembuktian nama besar para member.
Cutinya One Direction memang direncanakan sebagai jalan para anggotanya untuk membuktikan diri secara individual. Harry Styles adalah orang pertama yang mengaku akan menerbitkan album solo saat resmi dikontrak Colombia Records, Juni lalu. Lalu Liam Payne yang dikontrak Republic Records, 21 Juli 2016. Ia sempat melempar bocoran materi albumnya di Twitter.  Tapi Niall Horan adalah member pertama yang merilis single solonya berjudul This Town, 23 November lalu. Disusul Louis Tomlinson yang merilis single duet bersama Steve Aoki berjudul Just Hold On, 10 Desember.
Selain Niall dan Liam, belum ada yang jelas-jelas mengaku akan merilis album mereka di 2017 ini. Tapi pengamat musik Kim McLendon  memprediksi tahun ini akan jadi tahun legendaris bagi member One Direction.
McLendon bisa saja benar. Zayn Malik, yang sudah resmi bukan bagian One Direction membuktikan kalau karier solonya makin benderang. Single pertamanya, Pillow Talk, jadi lagu pertama dari eks member boyband yang berhasil menembus tangga lagu Billboard, hingga jadi pemuncak. Di Inggris, ia juga jadi penyanyi solo pria pertama yang bekas anggota boyband dengan album perdana yang langsung jadi pemuncak, setelah Faith dari George Michael.
Justin Timberlake atau Robbie William dan sejumlah nama penyanyi solo pria lainnya yang juga bekas anggota boyband tak pernah seberuntung Zayn.
Album Zayn, Mind of Mine terjual 22.250 kopi dalam minggu pertama, mengalahkan album 25 dari Adele. Penjualan album ini terus menanjak selama 2016, melambungkan nama Zayn Malik sebagai penyanyi solo pria nomor 1 dari UK.
Dengan basis penggemar yang masif, dan kemampuan bernyanyi mumpuni yang dimiliki setiap member, bukan tak mungkin karier solo anggota One Direction lainnya bisa secerlang milik Zayn.
Niall Horran sudah membuktikannya lebih dulu. Single pertamanya This Town jadi pemuncak di tangga lagu Billboard Twitter Top Tracks hanya dalam sebulan setelah rilis. Artinya, lagu This Town adalah yang paling sering didengar di Twitter sejak 29 Oktober. Dalam hari pertama, penjualannya juga tak buruk mencapai 48 ribu unduhan, dan langsung masuk tangga 100 Billboard di posisi 69, dan terus menanjak sampai sekarang. Album ini sudah berada di posisi ke-27 di minggu ke-37-nya. Di sejumlah negara, This Town bahkan masuk lima besar di tangga lagu.
Tak hanya milik Zayn dan Niall, Louis yang ditimpa musibah kepulangan sang Ibu sehari sebelum Just Hold On rilis, juga ketiban rejeki. Sehari dirilis, lagu itu melesat ke nomor satu di 36 negara, termasuk di dalamnya Lithuania, Mexico, Peru, Finlandia, Israel, dan Spanyol.
Ini membuktikan bahwa pecinta One Direction memanglah massa berjumlah raksasa. Tak peduli, genre yang mereka bawakan saat solo sangat berbeda dengan genre pop khas One Direction, tapi semuanya dapat sambutan yang hangat: Zayn dengan RnB, Niall dengan Folk dan Country, sementara Louis dengan EDM.
Maka karya dua member lainnya: Harry yang dikenal memiliki suara Rock, dan Liam yang punya soul dan blues pasti akan sangat ditunggu-tunggu di 2017 ini.
Meski pendapatnya rentan didebat, tapi McLendon tetap meramalkan kalau One Direction akan jadi ‘The Beatles Selanjutnya’ untuk abad ini. Dan 2017 akan jadi bukti: apakah anggota One Direction akan membuat karya-karya lebih hebat saat bersolo karier?

Comments

Post a Comment